malem semua,
kali ini saya akan share tentang C++, bagi yang sudah paham harap tenang.
dan ini juga termasuk tugas PTI yang berthema spoiler (sekalian mencoba spoiler hehe)..
langsung saja cek this out...dan ini juga termasuk tugas PTI yang berthema spoiler (sekalian mencoba spoiler hehe)..
1. Pengenalan C++:
Perkembangan Bahasa C
Bahasa C merupakan perkembangan dari bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards th.1967.
Selanjutnya bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa B tahun 70an.
Selanjutnya dari bahasa B berkembang menjadi Bahasa C oleh Dennis Ricthie tahun 70 an di Bell Telephone Laboratories Inc.
Pertama kali digunakan Bahasa C pada system operasi UNIX.
Bahasa C merupakan perkembangan dari bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards th.1967.
Selanjutnya bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa B tahun 70an.
Selanjutnya dari bahasa B berkembang menjadi Bahasa C oleh Dennis Ricthie tahun 70 an di Bell Telephone Laboratories Inc.
Pertama kali digunakan Bahasa C pada system operasi UNIX.
A. Komentar
Komentar digunakan untuk memberi informasi/dokumentasi tentang program atau code yang ada. Dalam C atau C++ setiap tulisan yang diapit oleh simbol /* … */ untuk multi baris atau setiap baris yang dimulai dengan simbol // dianggap komentar dan tidak akan dikompilasi oleh compiler.
B. Preprocessor directive Preprocessor directive disebut juga pengarah compiler karena fungsinya untuk mengatur proses kompilasi.
C. Fungsi utama dan fungsi tambahan Fungsi utama (main) harus ada dalam setiap program karena fungsi utama merupakan fungsi yang akan dieksekusi pertama kali. Lebih lanjut tentang fungsi akan dipelajari pada bab fungsi dipertemuan selanjutnya.
D. Bagian definisi fungsi
Diawali dengan tanda “{” (kurawal buka) sebagai tanda awal fungsi dan tanda “}” (kurawal tutup) sebagai tanda berakhirnya suatu fungsi, baik fungsi utama maupun fungsi tambahan. Definisi fungsi berisi sekumpulan code yang nanti akan dieksekusi bila fungsi tersebut dipanggil.
E. Bagian deklarasi Bagian yang akan mendeklarasikan variabel, konstanta, fungsi, dan lain-lain. Lebih lanjut tentang materi ini akan dibahas pada bab ini dan bab-bab selanjutnya.
Komentar digunakan untuk memberi informasi/dokumentasi tentang program atau code yang ada. Dalam C atau C++ setiap tulisan yang diapit oleh simbol /* … */ untuk multi baris atau setiap baris yang dimulai dengan simbol // dianggap komentar dan tidak akan dikompilasi oleh compiler.
B. Preprocessor directive Preprocessor directive disebut juga pengarah compiler karena fungsinya untuk mengatur proses kompilasi.
C. Fungsi utama dan fungsi tambahan Fungsi utama (main) harus ada dalam setiap program karena fungsi utama merupakan fungsi yang akan dieksekusi pertama kali. Lebih lanjut tentang fungsi akan dipelajari pada bab fungsi dipertemuan selanjutnya.
D. Bagian definisi fungsi
Diawali dengan tanda “{” (kurawal buka) sebagai tanda awal fungsi dan tanda “}” (kurawal tutup) sebagai tanda berakhirnya suatu fungsi, baik fungsi utama maupun fungsi tambahan. Definisi fungsi berisi sekumpulan code yang nanti akan dieksekusi bila fungsi tersebut dipanggil.
E. Bagian deklarasi Bagian yang akan mendeklarasikan variabel, konstanta, fungsi, dan lain-lain. Lebih lanjut tentang materi ini akan dibahas pada bab ini dan bab-bab selanjutnya.
3. Tipe Data:
1. Tipe data karakter
Untuk tipe data karakter kita gunakan perintah char.
Contoh
char karakter;
char kar1,kar2,kar3;
char kar4=’A’;
char kar5=65;
Tipe data ini mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255 atau karakter ASCII ke 0 sampai karakter ASCII 255.
Tipe data karakter bisa ditampilkan sebagai suatu karakter atau sebagai suatu bilangan.
Hal ini tergantung dari bagaimana penulisannya apakah dianggap sebagai karakter atau sebagai bilangan.
Untuk menuliskan isi dari data bertipe char adalah dengan menggunakan printf dengan format penulisannya menggunakan tanda %c kalau ingin ditampilkan sebagai suatu karakter atau dengan %i jika ingin ditampilkan sebagai suatu angka.
2. Tipe data bilangan bulat
Ada beberapa tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.
Tipe Data Memori Format Jangkauan Nilai
int 2 byte %d/%i -32.768 s/d 32.767
unsigned int 2 byte %u 0 s/d 65.535
char 1 byte %d/%i -128 s/d 127
unsigned char 1 byte %u 0 s/d 255
unsigned long 4 byte %lu 0 s/d 4.294.967.295
long 4 byte %ld/%li -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647
Tipe-tipe data yang ada dalam table tersebut khusus untuk data yang nilai bilangannya bulat.
3. Tipe data bilangan pecahan
Tipe data untuk bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Tipe Data Memori Format Jangkauan Nilai
float 4 byte %f 3.4*(10^-38) – 3.4*(10^+38
double 8 byte %f 1.7*(10^-308) – 1.7*(10^+308)
long double 10 byte %lf 3.4*(10^-4932) – 1.1*(10^+4932)
4. Tipe data string
Dalam pemrograman C, untuk variabel yang menampung data string tidak ada perintah khusus, karena dalam bahasa C, string adalah sebuah array karakter atau sebuah pointer ke sebuah variabel char.
Cara pendeklarasian adalah :
char nama[50];
char *alamat;
Untuk tipe data karakter kita gunakan perintah char.
Contoh
char karakter;
char kar1,kar2,kar3;
char kar4=’A’;
char kar5=65;
Tipe data ini mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255 atau karakter ASCII ke 0 sampai karakter ASCII 255.
Tipe data karakter bisa ditampilkan sebagai suatu karakter atau sebagai suatu bilangan.
Hal ini tergantung dari bagaimana penulisannya apakah dianggap sebagai karakter atau sebagai bilangan.
Untuk menuliskan isi dari data bertipe char adalah dengan menggunakan printf dengan format penulisannya menggunakan tanda %c kalau ingin ditampilkan sebagai suatu karakter atau dengan %i jika ingin ditampilkan sebagai suatu angka.
2. Tipe data bilangan bulat
Ada beberapa tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.
Tipe Data Memori Format Jangkauan Nilai
int 2 byte %d/%i -32.768 s/d 32.767
unsigned int 2 byte %u 0 s/d 65.535
char 1 byte %d/%i -128 s/d 127
unsigned char 1 byte %u 0 s/d 255
unsigned long 4 byte %lu 0 s/d 4.294.967.295
long 4 byte %ld/%li -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647
Tipe-tipe data yang ada dalam table tersebut khusus untuk data yang nilai bilangannya bulat.
3. Tipe data bilangan pecahan
Tipe data untuk bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Tipe Data Memori Format Jangkauan Nilai
float 4 byte %f 3.4*(10^-38) – 3.4*(10^+38
double 8 byte %f 1.7*(10^-308) – 1.7*(10^+308)
long double 10 byte %lf 3.4*(10^-4932) – 1.1*(10^+4932)
4. Tipe data string
Dalam pemrograman C, untuk variabel yang menampung data string tidak ada perintah khusus, karena dalam bahasa C, string adalah sebuah array karakter atau sebuah pointer ke sebuah variabel char.
Cara pendeklarasian adalah :
char nama[50];
char *alamat;
4. Konstanta:
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung.
Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program.
Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string.
Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’.
Selain itu, bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain :
\a : untuk bunyi bell (alert)
\b : mundur satu spasi (backspace)
\f : ganti halaman (form feed)
\n : ganti baris baru (new line)
\r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)
\v : tabulasi vertical
: nilai kosong (null)
\’ : karakter petik tunggal
\” : karakter petik ganda
\\ : karakter garis miring
Konstanta adalah suatu nilai yang tidak berubah selama proses dari program.
Misalnya suatu statemen ungkapan sebagai berikut :
Fahrenheit=Celcius*1.8+32;
Celcius dan Fahrenheit adalah variabel yang nilainya dapat berubah selama proses program.
Nilai Celcius dapat berubah tergantung dari nilai yang dimasukkan sebagai input data dan nilai Fahrenheit akan berubah tergantung nilai dari Celcius.
Nilai 1.8 dan 32 sebaliknya tidak akan pernah berubah di dalam proses program, karena nilai- nilai ini adalah nilai- nilai konstanta.
Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program.
Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string.
Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’.
Selain itu, bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain :
\a : untuk bunyi bell (alert)
\b : mundur satu spasi (backspace)
\f : ganti halaman (form feed)
\n : ganti baris baru (new line)
\r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)
\v : tabulasi vertical
: nilai kosong (null)
\’ : karakter petik tunggal
\” : karakter petik ganda
\\ : karakter garis miring
Konstanta adalah suatu nilai yang tidak berubah selama proses dari program.
Misalnya suatu statemen ungkapan sebagai berikut :
Fahrenheit=Celcius*1.8+32;
Celcius dan Fahrenheit adalah variabel yang nilainya dapat berubah selama proses program.
Nilai Celcius dapat berubah tergantung dari nilai yang dimasukkan sebagai input data dan nilai Fahrenheit akan berubah tergantung nilai dari Celcius.
Nilai 1.8 dan 32 sebaliknya tidak akan pernah berubah di dalam proses program, karena nilai- nilai ini adalah nilai- nilai konstanta.
5. Variabel:
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program.
Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Untuk memperoleh nilai dari suatu variable digunakan pernyataan penugasan (assignment statement), yang mempunyai sintaks sebagai berikut :
variable = ekspresi ;
Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
Bahasa C ++ bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda.
Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore).
Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb.
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar :
NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb.
Contoh penamaan variable yang salah :
%nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb
Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Untuk memperoleh nilai dari suatu variable digunakan pernyataan penugasan (assignment statement), yang mempunyai sintaks sebagai berikut :
variable = ekspresi ;
Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
Bahasa C ++ bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda.
Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore).
Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb.
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar :
NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb.
Contoh penamaan variable yang salah :
%nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb
6. Perintah Keluaran:
Perintah keluaran (output) berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar console program.
Hal ini digunakan untuk menambah interaktifitas console program Anda dengan user.
Ada beberapa jenis perintah output pada bahasa C, antara lain :
a. printf()
Perintah output yang ada pada file header “stdio.h” yang paling umum digunakan.
Sintaks :
printf(“format_data,arg1,arg2,…);
b. puts()
Digunakan untuk mencetak string ke layar, dimana pencetakan akan diakhiri dengan karakter newline (baris baru).
Perintah keluaran ini terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
puts();
c. putchar()
Digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar.
Pencetakan karakter tidak diakhiri dengan karakter new line, terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
putchar();
d. cout
Digunakan untuk mencetak sesuatu ke layar, baik berupa karakter maupun string.
Terdapat pada file header “iostream”, dan menggunakan “endl” untuk ganti baris.
Sintaks :
cout<<[apa yg ditampilkan]<
Hal ini digunakan untuk menambah interaktifitas console program Anda dengan user.
Ada beberapa jenis perintah output pada bahasa C, antara lain :
a. printf()
Perintah output yang ada pada file header “stdio.h” yang paling umum digunakan.
Sintaks :
printf(“format_data,arg1,arg2,…);
b. puts()
Digunakan untuk mencetak string ke layar, dimana pencetakan akan diakhiri dengan karakter newline (baris baru).
Perintah keluaran ini terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
puts(
c. putchar()
Digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar.
Pencetakan karakter tidak diakhiri dengan karakter new line, terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
putchar(
d. cout
Digunakan untuk mencetak sesuatu ke layar, baik berupa karakter maupun string.
Terdapat pada file header “iostream”, dan menggunakan “endl” untuk ganti baris.
Sintaks :
cout<<[apa yg ditampilkan]<
Contoh cout:
#include
#include
using namespace std;
int main()
{ cout<<"Nama \t\t: Rina"<
cout<<"NIM \t: 1123410"<
cout<<"Fakultas \t: Teknologi Industri"<
cout<<"Jurusan \t: Teknik Informatika"<
system("pause");
return 0;
}
#include
using namespace std;
int main()
{ cout<<"Nama \t\t: Rina"<
return 0;
}
7. Perintah Masukan:
Merupakan operasi yang digunakan untuk memasukkan data, yang selanjutnya didefinisikan sebagai data variabel.
Masukan tersebut dapat dilakukan secara interaktif menggunakan piranti masukan seperti keyboard.
Perintah masukan yang bisa dipakai antara lain :
a. scanf()
Digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data, terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
scanf(“format_data”, &variabel);
b. gets()
Digunakan untuk memasukkan data string, terdapat pada file header “stdio.h”.
Sintaks:
gets();
c. cin
Merupakan sebuah objek di dalam C++ yang digunakan untuk memasukkan data, terdapat dalam header file “iostream”.
Sintaks :
cin >> ;
d. getch()
Digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol Enter, dan karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan ke layar, terdapat dalam header file “conio.h”.
e. getche()
Digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol Enter, dan karakter yang dimasukkan akan ditampilkan ke layar, terdapat dalam header file “conio.h”.
Masukan tersebut dapat dilakukan secara interaktif menggunakan piranti masukan seperti keyboard.
Perintah masukan yang bisa dipakai antara lain :
a. scanf()
Digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data, terdapat dalam file header “stdio.h”.
Sintaks :
scanf(“format_data”, &variabel);
b. gets()
Digunakan untuk memasukkan data string, terdapat pada file header “stdio.h”.
Sintaks:
gets(
c. cin
Merupakan sebuah objek di dalam C++ yang digunakan untuk memasukkan data, terdapat dalam header file “iostream”.
Sintaks :
cin >> ;
d. getch()
Digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol Enter, dan karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan ke layar, terdapat dalam header file “conio.h”.
e. getche()
Digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol Enter, dan karakter yang dimasukkan akan ditampilkan ke layar, terdapat dalam header file “conio.h”.
8. Operator Aritmatika:
Operator Aritmatika dalam C++
Operator | Keterangan |
* | Perkalian |
/ | Pembagian |
% | Sisa Pembagian (Modulus) |
+ | Penjumlahan |
- | Pengurangan |
9. Operator Logika:
Operator logika merupakan operator yang membandingkan hubungan antara dua hasil dari operasi pembanding.
Operator logika membandingkan logika hasil dari dua operasi pembanding dan akan melakukan operasi khusus apabila bernilai benar dan apabila bernilai salah maka akan melakukan sebaliknya.
Operator yang digunakan dalam operasi logika ada tiga yaitu :
Operator logika membandingkan logika hasil dari dua operasi pembanding dan akan melakukan operasi khusus apabila bernilai benar dan apabila bernilai salah maka akan melakukan sebaliknya.
Operator yang digunakan dalam operasi logika ada tiga yaitu :
Logika | Keterangan |
&& | Logika dan (AND) |
|| | Logika or (ATAU) |
! | Logika not (INGKARAN) |
10. Operator penyeleksi kondisi:
Penyeleksian kondisi dapat digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam suatu program jika suatu nilai memenuhi kondisi maka nilai bernilai benar jika tidak maka nilai bernilai salah.
Untuk menguji setiap kondisi diperlukan pembanding yang biasa sama satu sama lain, lebih besar, lebih kecil, atau tidak sama dengan yang lainnya.
Untuk mengujinya dibutuhkan operator yang dapat menyatakan kondisi tersebut.
1. Pernyataan kondisi “if…..”
Kondisi if digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal.
Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan.
2. Pernyataan kondisi “if……….Else………”
Dalam structure kondisi if……..else digunkan jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.
3. Bentuk If Tersarang (Nested If)
Dalam berbagai persoalan, seringkali suatu bentuk seleksi bertingkat diperlukan.
Bentuk seperti ini dinamakan Nested If.
Nested If berarti dalam satu blok statemet if terdapat statement If yang lain.
Pernyataan If tersaarang menyebabkan eksekusi sebuah pernyataan dikondisikan pada dua atau beberapa klausa bersyarat, dimana kebeadaan blok If yang lebih dalam ditentukan oleh blok If di luarnya.
4. Structur kondisi “switch… case…default…”
Struktur kondisi switch…case…default digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak.
Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch.
Selanjutnya prose diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’.
Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada dibawah ‘default’.
Untuk menguji setiap kondisi diperlukan pembanding yang biasa sama satu sama lain, lebih besar, lebih kecil, atau tidak sama dengan yang lainnya.
Untuk mengujinya dibutuhkan operator yang dapat menyatakan kondisi tersebut.
1. Pernyataan kondisi “if…..”
Kondisi if digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal.
Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan.
Contoh IF :
Kondisi If Tunggal
/*contoh program kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi*/
#include
#include
void main()
{
float nilai;
cout <> nilai;
if ( nilai >= 65 )
cout << “ Selamat ANDA LULUS !!!! ujian \n ”; getch(); }
/*contoh program kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi*/
#include
#include
void main()
{
float nilai;
cout <> nilai;
if ( nilai >= 65 )
cout << “ Selamat ANDA LULUS !!!! ujian \n ”; getch(); }
Dalam structure kondisi if……..else digunkan jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.
Contoh IF...Else:
#include #include void main( ) { float nilai; clrscr ( ); cout <> nilai;
if ( nilai > 65 )
cout << “ Selamat Anda LULUS !!!! ujian \n ”;
else
cout( “ Anda TIDAK LULUS !!!! ujian \n ”;
getch();
}
if ( nilai > 65 )
cout << “ Selamat Anda LULUS !!!! ujian \n ”;
else
cout( “ Anda TIDAK LULUS !!!! ujian \n ”;
getch();
}
Dalam berbagai persoalan, seringkali suatu bentuk seleksi bertingkat diperlukan.
Bentuk seperti ini dinamakan Nested If.
Nested If berarti dalam satu blok statemet if terdapat statement If yang lain.
Pernyataan If tersaarang menyebabkan eksekusi sebuah pernyataan dikondisikan pada dua atau beberapa klausa bersyarat, dimana kebeadaan blok If yang lebih dalam ditentukan oleh blok If di luarnya.
Contoh nested IF:
if (ekspresi pengujian 1)
{
if (ekspresi pengujian 2)
{
Pernyatan yang akan dieksekusi jika ekspresi 1 dan ekspresi 2 bernilai logika benar
}
}
{
if (ekspresi pengujian 2)
{
Pernyatan yang akan dieksekusi jika ekspresi 1 dan ekspresi 2 bernilai logika benar
}
}
Struktur kondisi switch…case…default digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak.
Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch.
Selanjutnya prose diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’.
Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada dibawah ‘default’.
contoh switch case:
switch(kondisi)
{
case 1 : pernyataan-1;
break;
case2 : pernyataan-2;
break;
….
….
case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m
}
{
case 1 : pernyataan-1;
break;
case2 : pernyataan-2;
break;
….
….
case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m
}
11. Operasi Perulangan:
1. Pernyataan For :
format penulisan :
for (inisialisasi;syarat pengulangan;pengubah nilai pencacah)
{
pernyataan/perintah ke-1;
pernyataan/perintah ke-2;
…
pernyataan/perintah ke-n;
}
2. Perintah while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
while (syarat)
{
pernyataan/perintah 1;
pernyataan/perintah 2;
…
pernyataan/perintah n;
}
3. Perintah do-while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
do
{
penyataan/perintah 1;
penyataan/perintah 2;
…
penyataan/perintah n;
}
while(syarat)
format penulisan :
for (inisialisasi;syarat pengulangan;pengubah nilai pencacah)
{
pernyataan/perintah ke-1;
pernyataan/perintah ke-2;
…
pernyataan/perintah ke-n;
}
2. Perintah while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
while (syarat)
{
pernyataan/perintah 1;
pernyataan/perintah 2;
…
pernyataan/perintah n;
}
3. Perintah do-while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
do
{
penyataan/perintah 1;
penyataan/perintah 2;
…
penyataan/perintah n;
}
while(syarat)
12. Array:
Array merupakan kumpulan data yang bertipe sama dan memiliki nama variabel yang
sama.
Contoh penggunaan array dapat anda lihat pada program di bawah ini:
Contoh penggunaan array dapat anda lihat pada program di bawah ini:
13. Fungsi:
Fungsi merupakan bagian dari sub program yang dapat di panggil oleh fungsi lain.
Dalam bahasa C tidak ada statemen procedure seperti halnya dengan Pascal.
Fungsi itu sendiri adalah sub program yang mengembalikan nilai tertentu, dan main() itu sendiri adalah fungsi utama.
Sintaks :
nama fungsi ([])
{
statemen;
....
}
Dalam bahasa C tidak ada statemen procedure seperti halnya dengan Pascal.
Fungsi itu sendiri adalah sub program yang mengembalikan nilai tertentu, dan main() itu sendiri adalah fungsi utama.
Sintaks :
{
statemen;
....
}
Contoh Fungsi:
#include
int nilai_A,nilai_B;
long nilai_C;
void InputData() /* void -> tipe data untuk fungsi yang tidak mengembalikan nilai (procedure)*/
{
clrscr();
printf(“Melaksanakan Inputan \n”);
printf(“Masukan Nilai A = “);scanf(“\n%d”,&nilai_A);
printf(“Masukan Nilai B = “);scanf(“\n%d”,&nilai_B);
}
int Tambah(int a,int b)
{
int c;
c=a+b;
printf(“Melaksanakan Perhitungan Penambahan \n”);
return c; /*return -> mengembalikan nilai*/
}
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pengurangan \n”);
return (a-b);
}
long Kali(int a,int b)
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Perkalian \n”);
return (a*b);
}
float Bagi(int a,intb)
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pembagian \n”);
return a/b;
}
long Pangkat(int a,int b) /* untuk pemangkatan dapat anda gunakan fungsi pow() dari lib
{
long temp;
int i;
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pemangkatan \n”);
temp=1;
for(i=0;i {
temp=temp*a;
}
return temp;
}
main()
{
InputData();
nilai_C=Tambah(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A + B = %d”,nilai_C);
printf(“\nHasil A – B = %d”,Kurang(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A x B = %d”,Kali(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A / B = %d”,Bagi(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A ^ B = %d”,Pangkat(nilai_A,nilaiB);
}
int nilai_A,nilai_B;
long nilai_C;
void InputData() /* void -> tipe data untuk fungsi yang tidak mengembalikan nilai (procedure)*/
{
clrscr();
printf(“Melaksanakan Inputan \n”);
printf(“Masukan Nilai A = “);scanf(“\n%d”,&nilai_A);
printf(“Masukan Nilai B = “);scanf(“\n%d”,&nilai_B);
}
int Tambah(int a,int b)
{
int c;
c=a+b;
printf(“Melaksanakan Perhitungan Penambahan \n”);
return c; /*return -> mengembalikan nilai*/
}
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pengurangan \n”);
return (a-b);
}
long Kali(int a,int b)
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Perkalian \n”);
return (a*b);
}
float Bagi(int a,intb)
{
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pembagian \n”);
return a/b;
}
long Pangkat(int a,int b) /* untuk pemangkatan dapat anda gunakan fungsi pow() dari lib
{
long temp;
int i;
printf(“Melaksanakan Perhitungan Pemangkatan \n”);
temp=1;
for(i=0;i {
temp=temp*a;
}
return temp;
}
main()
{
InputData();
nilai_C=Tambah(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A + B = %d”,nilai_C);
printf(“\nHasil A – B = %d”,Kurang(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A x B = %d”,Kali(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A / B = %d”,Bagi(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A ^ B = %d”,Pangkat(nilai_A,nilaiB);
}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar